MUKADIMAH

Dulu...mungkin seperti anda,saya antipati dengan Jemaah ini.....
tp ketika pertama kali iseng ke Markas,sungguh saya sangat terkesan....
berbagai macam tipe manusia dari berbabagi tingkatan ilmu,tingkatan kedudukan,
mantan penjahat,mantan narkoba,musisi,pejabat dan para Ustadz dari berbagai pesantren terkenal semua berbaur,
semua sama....seperti halnya org yang sedang ibadah haji....berbaur sama-sama mencari ridho Allah Swt....

Pertama kali keluar 3 hari....saya semakin terkesan dengan jemaah ini.....
mereka menekankan akan pemahaman pentingnya dakwah....mereka jg mempunyai 28 Ushul Dakwah...
yang diantaranya menekankan kita untuk tidak membicarakan politik,tidak membahas masalah khilafiyah (bedah paham di Islam)
kita harus hormat dan menghargai Ahli Da'wah (mubaligh),Ahli Ilmu (Kyai, Ustadz, Santri, dsb),
Ahli Dzikir (thariqot),ahli pengarang kitab (penulis buku, majalah, artikel, dsb)....dll....

Jemaah ini juga mengajarkan cara bagaimana kita bisa belajar dan mengamalkan Alqur'an dan hadits Rosululloh Saw
melalui 6 sifat sahabat...6sifat sahabat RA tersebut bukan merupakan wujud agama yang sempurna,
karena agama yang sempurna terkandung dalam al qur’an dan al hadits,tetapi apabila enam sifat para sahabat tersebut
ada dalam diri kita maka Allah SWT akan memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.

Setelah keluar 3 hari juga saya jd tahu bahwa jemaah ini tidak punya nama,hanya semata usaha untuk mengamalkan agama secara sempurna.
tetapi masyarakat menamakan jemaah ini dengan nama Jamaah tabligh....masanya di sebut Karkun...
dan saya mulai mengerti kenapa kita harus ada niat untuk ke India,pakistan dan Bangladesh (IPB)...
bukan seperti isu yang di hembuskan oleh org lain,jemaah ini menekankan ke IPB bukan mengalihkan kiblat dari mekah ke IPB, atau
bukan memindahkan hajinya ke IPB,tp di IPB kita bisa belajar akan dakwah dan hidup 24 jam penuh dengan amalan mesjid : dakwah, ta’lim wa ta'lum, dzikir ibadah & khidmat.melihat kesabaran mereka,cara mereka memuliakan tamu padahal mereka tergolong penduduk yang miskin.....dll

Untuk lebih jelasnya silahkan baca kliping saya di bawah ini,yang saya rangkum,ringkas atau Copy paste dari blognya teman2 yang lainnnya....
Jazakallohu Khoiron...
subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik



Selasa, 27 Oktober 2015

DO'A-DO'A MASNUNAH

note : apabila tulisan arabnya terlalu kecil bisa copy paste ke Microsoft Word lalu perbesar tulisannya

1. Do`a bentang sajadah : وَاَّـخَـذُوْامِنْ مَـقَـامِ اِبْرَاحِيْـمَ مُـصَلَّى .

2. Do`a memakai mukena :بِرَحْمَتِكَ يَـااَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ . اَلَّـهُمَّ لُـبُسُوْ لِبَـاسُ تَّقْوَا

3. Do`a membuka mukena : وَاَمِنِّى يَـاسَلاَمُ يَـا مُؤ ْمِنِيْنَ .

4. Do`a memakai kerudung : اَلَّهُمَّ ا سْتُرْ عَوْرَاتِى وَاَمِنْ رَوْعَـاتِى .

5. Do`a memasang kancing baju dari bawah – atas : وَيُثِبِّتْ اَقْدَا مَكُـمْ .

6. Do`a agar dapat hidayah ketika orang melihat kita : اّلَّهُمَّ هْدِى لِمَنْ رَآنَـا .

7. Do`a urut janggut suami : اَمَنْـتُ بِـاللهِ وَاَمَنْـتُ بِـالْقَدْرِ .

8. Do`a INGIN melihat wajah Rasulullah saw sebelum mati : مَرْحَبًـا بِذِكْرِاللهِ تَعَـالَى كُرَّتَ اَعْيُوْنِنَـا بِكَ يَـا رَسُوْاُاللهِ .

“ Baca setiap kali mendengar azan ketika lafadz Muhammadarrasulullah 3x, kemudian hembuskan ke belakang tangan jempol keduanya lalu kucek mata.”

9. Do`a melihat suami / yang baik-baik : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى بِنِعْمَتِـهِ تَتِمَّ الصَّـالِحِيْنَ .

10. Do`a minum susu : اَلَّهُمَّ بَـارِكْ لَنَـا فِيْهِ وَزِدْنَـا مِنْـهُ .

11. Do`a Makan / minum yang manis : اَلَّهُمَّ ارْزُقْـنَـا حَلاَوَةَ اْلاِيْمَـانِ .

12. Do`a Pakai baju : اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي كَسَـانِى مَـااُوَارِى بِـهِ عَوْرَتِي وَاَتَجَمَّلُ بِـهِ فِي حَيَـاءِى .

13. Do`a buka baju : بِسْمِاللهِ الَّذِى لاَاِلَهَ اِلاَّهُوَ .

14. Do`a menyisir rambut : اَلَّهُمَّ فِي كُلِّى شَعْرَةٍ حَسَنَةٍ زَاَعُوْذُبِـكَ مِنَ النَّـارِ .

15. Do`a melihat cermin : اَلَّهُمَّ اَنْـتَ حَسَّنْـتَ خَلْقِى فَحَسِّنْ خُـلُقِى .

16. Do`a melihat orang tersenyum : اَضْحَـكَ الله ُ سِنَّـكَ .

17. Doa melihat darah haid pertama : اَلْحَمْـدُ ِللهِ عَلَى كُلِّ حَـالٍ زَسْتَغْفِرُالله َ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ .

Fadhilah :

-Terbebas dari azab kubur

-Terbebas dari huru hara kiamat

-Mudah menyeberangi titian shirath

-Dapat pahala 40 syuhada.

18. Do`a lahir bathin baik : اَلَّهُمَّ جْعَلْ سَرِيْرَتِى خَسْرًامِّنْ عَلَى نِيَتِى وَاجْعَلْ عَلاَ نِيَتَى صَـالِحَـةً .

19. Do`a pengampunan untuk orang-orang Islam, baca 25 / 27 x maka akan digolongkan pada orang-orang “ Mustajabud Dawat “ (orang-orang yang do`anya pasti diterima) : اَلَّهُمَّ اغْفِرْلِى وَلِلْمُؤ ْمِنِيْنَ وَالْمُؤ ْمِنَـاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَـاتِ .

20. Do`a pelembut hati : يَـا لَطِـيْفٌ 7×

21. Do`a agar tidak ngantuk : اَلَّهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِـكَ مِنْ عَيْنٍ رَ تَسْبَـعُ مِنَ النَّوْمِ .

22. Do`a pakai siwak : اَلَّهُمَّ طَهِّرْ فَمِى وَنَوِّرْ قَلْبِي وَطَهِّرْ بَدَنِى وَحَرِّمْ جَسَدِى عَلَى النَّـارِ

23. Do`a menyimpan barang : وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَـآءُ بِغَيْرِ حِسَـابٍ .

Senin, 26 Oktober 2015

ADAB MEMBACA AL-QURAN

1. Sebaiknya orang yang membaca Al-Qur'an dalam keadaan sudah berwudhu, suci pakaiannya, badannya dan tempatnya serta telah bergosok gigi/bersiwak.

2. Hendaknya memilih tempat yang tenang dan waktunya pun pas, karena hal tersebut lebih dapat konsentrasi dan jiwa lebih tenang.

3. Hendaknya memulai tilawah dengan ta v awwudz, kemudian basmalah pada setiap awal surah selain selain surah At-Taubah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Apabila kamu akan mem-baca al-Qur'an, maka memohon perlindungan-lah kamu kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk". (An-Nahl: 98).

4. Hendaknya selalu memperhatikan hukum-hukum tajwid dan membunyikan huruf sesuai dengan makhrajnya serta membacanya dengan tartil (perlahan-lahan). Allah berfirman yang Subhanahu wa Ta'ala artinya: "Dan Bacalah Al-Qur'an itu dengan perlahan-lahan". (Al- Muzzammil: 4).

5. Disunnatkan memanjangkan bacaan dan memperindah suara di saat membacanya. Anas bin Malik Radhiallaahu anhu pernah ditanya: Bagaimana bacaan Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam (terhadap Al-Qur'an? Anas menjawab: "Bacaannya panjang (mad), kemudian Nabi membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sambil memanjangkan Bismillahi, dan memanjangkan bacaan ar-rahmani dan memanjangkan bacaan ar-rahim". (HR. Al-Bukhari). Dan Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam juga bersabda: "Hiasilah suara kalian dengan Al- Qur'an". (HR. Abu Daud, dan dishahih-kan oleh Al-Albani).

6. Hendaknya membaca sambil merenungkan dan menghayati makna yang terkandung pada ayat-ayat yang dibaca, berinteraksi dengannya, sambil memohon surga kepada Allah bila terbaca ayat-ayat surga, dan berlindung kepada Allah dari neraka bila terbaca ayat-ayat neraka. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat- ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran." (Shad: 29).

Dan di dalam hadits Hudzaifah ia menuturkan: " Apabila Nabi terbaca ayat yang mengandung makna bertasbih (kepada Allah) beliau bertasbih, dan apabila terbaca ayat yang mengandung d'a, maka beliau berdo'a, dan apabila terbaca ayat yang bermakna meminta perlindungan (kepada Allah) beliau memohon perlindungan". (HR. Muslim).

7. Hendaknya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dengan baik dan diam, tidak berbicara. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan apabila Al-Qur'an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu men-dapat rahmat". (Al-A'raf: 204).

8. Hendaklah selalu menjaga al-Qur'an dan tekun membacanya dan mempelajarinya (bertadarus) hingga tidak lupa. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Peliharalah Al-Qur'an baik-baik, karena demi Tuhan yang diriku berada di tangan-Nya, ia benar-benar lebih liar (mudah lepas) dari pada unta yang terikat di tali kendalinya". (HR. Al- Bukhari).

9. Hendaknya tidak menyentuh Al-Qur'an kecuali dalam keadaan suci. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman yang artinya: "Tidak akan menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan". (Al- Waqi'ah: 79).

10. Boleh bagi wanita haid dan nifas membaca al-Qur'an dengan tidak menyentuh mushafnya menurut salah satu pendapat ulama yang lebih kuat, karena tidak ada hadits shahih dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam yang melarang hal tersebut.

11. Disunnatkan menyaringkan bacaan Al-Qur'an selagi tidak ada unsur yang negatif, seperti riya atau yang serupa dengannya, atau dapat mengganggu orang yang sedang shalat, atau orang lain yang juga membaca Al-Qur'an.

12. Termasuk sunnah adalah berhenti membaca bila sudah ngantuk, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "?pabila salah seorang kamu bangun di malam hari, lalu lisannya merasa sulit untuk membaca Al-Qur'an hingga tidak menyadari apa yang ia baca, maka hendaknya ia berbaring (tidur)". (HR. Muslim).

ADAB BERBICARA

1. Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:

"Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisik-bisikan mereka, kecuali bisik-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah atau berbuat ma v ruf, atau mengadakan perdamaian diantara manusia". (An-Nisa: 114).

2. Hendaknya pembicaran dengan suara yang dapat didengar, tidak terlalu keras dan tidak pula terlalu rendah, ungkapannya jelas dapat difahami oleh semua orang dan tidak dibuat-buat atau dipaksa-paksakan.

3. Jangan membicarakan sesuatu yang tidak berguna bagimu. Hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam menyatakan: "Termasuk kebaikan islamnya seseorang adalah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

4. Janganlah kamu membicarakan semua apa yang kamu dengar. Abu Hurairah Radhiallaahu 'anhu di dalam hadisnya menuturkan : Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam telah bersabda: "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia dengar". (HR. Muslim)

5. Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta sekalipun bercanda. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Aku adalah penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang menghindari bertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar; dan (penjamin) istana di tengah- tengah surga bagi siapa saja yang meninggalkan dusta sekalipun bercanda". (HR. Abu Daud dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

6. Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa. Aisyah Radhiallaahu 'anha. telah menuturkan: "Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa sallam apabila membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya" . (Mutta-faq'alaih) .

7. Menghindari perkataan jorok (keji). Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Seorang mu'min itu pencela atau pengutuk atau keji pembicaraannya". (HR. Al-Bukhari di dalam Al- Adab Mufrad, dan dishahihkan oleh Al-Albani).

8. Menghindari sikap memaksakan diri dan banyak bicara di dalam berbicara. Di dalam hadits Jabir Radhiallaahu 'anhu disebutkan: "Dan sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling jauh dariku di hari Kiamat kelak adalah orang yang banyak bicara, orang yang berpura-pura fasih dan orang-orang yang mutafaihiqun". Para shahabat bertanya: Wahai Rasulllah, apa arti mutafaihiqun? Nabi menjawab: "Orang-orang yang sombong". (HR. At-Turmudzi, dinilai hasan oleh Al-Albani).

9. Menghindari perbuatan menggunjing (ghibah) dan mengadu domba. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya: "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain".(Al-Hujurat: 12).

10. Mendengarkan pembicaraan orang lain dengan baik dan tidak memotongnya, juga tidak menampakkan bahwa kamu mengetahui apa yang dibicarakannya, tidak menganggap rendah pendapatnya atau mendustakannya.

1 1 . Jangan memonopoli dalam berbicara, tetapi berikanlah kesempatan kepada orang lain untuk berbicara.

12. Menghindari perkataan kasar, keras dan ucapan yang menyakitkan perasaan dan tidak mencari-cari kesalahan pembicaraan orang lain dan kekeliruannya, karena hal tersebut dapat mengundang kebencian, permusuhan dan pertentangan.

13. Menghindari sikap mengejek, memperolok-olok dan memandang rendah orang yang berbicara. Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok- olokan), dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokan) lebih baik dari wanita (yang mengolok- olokan). (Al-Hujurat: 11).

ADAB MASJID

1. Berdo'a di saat pergi ke masjid. Berdasarkan hadits Ibnu Abbas Radhiallaahu anhu beliau menyebutkan: Adalah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam apabila ia keluar (rumah) pergi shalat (di masjid) berdo'a :

"Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, dan cahaya pada lisanku, dan jadikanlah cahaya pada pendengaranku dan cahaya pada penglihatanku, dan jadikanlah cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikanlah cahaya dari atasku dan cahaya dari bawahku. Ya Allah, anugerahilah aku cahaya". (Muttafaq'alaih).

2. Berjalan menuju masjid untuk shalat dengan tenang dan khidmat. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: "Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka apa (bagian shalat) yang kamu dapati ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah. (Muttafaq'alaih).

3. BerdcTa disaat masuk dan keluar masjid. Disunatkan bagi orang yang masuk masjid mendahulukan kaki kanan, kemudian bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam lalu mengucapkan:

"(Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat- Mu)"

4. Dan bila keluar mendahulukan kaki kiri, lalu bershalawat kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam kemudian membaca do'a:

"(Ya Allah, sesungguhnya aku memohon bagian dari karunia-Mu)". (HR. Muslim).

5. Disunnatkan melakukan shalat sunnah tahiyatul masjid bila telah masuk masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila seorang di antara kamu masuk masjid hendaklah shalat dua raka v at sebelum duduk". (Muttafaq alaih).

6. Dilarang berjual-beli dan mengumumkan barang hilang di dalam masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila kamu melihat orang yang menjual atau membeli sesuatu di dalam masjid, maka doakanlah "Semoga Allah tidak memberi keuntungan bagimu". Dan apabila kamu melihat orang yang mengumumkan barang hilang, maka do v akanlah "Semoga Allah tidak mengembalikan barangmu yang hilang". (HR. At- Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

7. Dilarang masuk ke masjid bagi orang makan bawang putih, bawang merah atau orang yang badannya berbau tidak sedap. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa yang memakan bawang putih, bawang merah atau bawang daun, maka jangan sekali-kali mendekat ke masjid kami ini, karena malaikat merasa terganggu dari apa yang dengan-nya manusia terganggu". (HR. Muslim). Dan termasuk juga rokok dan bau lain yang tidak sedap yang keluar dari badan atau pakaian.

8. Dilarang keluar dari masjid sesudah adzan. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila tukang adzan telah adzan, maka jangan ada seorangpun yang keluar sebelum shalat". (HR. Al-Baihaqi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

9. Tidak lewat di depan orang yang sedang shalat, dan disunnatkan bagi orang yang sholat menaroh batas di depannya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Kalau sekiranya orang yang lewat di depan orang yang sedang sholat itu mengetahui dosa perbuatannya, niscaya ia berdiri dari jarak empat puluh itu lebih baik baginya daripada lewat di depannya". (Muttafaq alaih).

10. Tidak menjadikan masjid sebagai jalan. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah kamu menjadikan masjid sebagai jalan, kecuali (sebagai tempat) untuk berzikir dan shalat". (HR. Ath-Thabrani, dinilai hasan oleh Al-Albani).

11. Tidak menyaringkan suara di dalam masjid dan tidak mengganggu orang-orang yang sedang shalat. Termasuk perbuatan mengganggu orang shalat adalah membiarkan Handphone anda dalam keadaan aktif di saat shalat.

12. Hendaknya wanita tidak memakai farfum atau berhias bila akan pergi ke masjid. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila salah seorang di antara kamu (kaum wanita) ingin shalat di masjid, maka janganlah menyentuh farfum". (HR. Muslim).

13. Orang yang junub, wanita haid atau nifas tidak boleh masuk masjid. Allah berfirman: "(Dan jangan pula menghampiri masjid), sedang kamu dalam keadaan junub, kecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi". (an-Nisa: 43).

Aisyah Radhiallaahu anha meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda kepadanya: "Ambilkan buat saya kain alas dari masjid". Aisyah menjawab: Sesungguhnya aku haid? Nabi bersabda: "Sesungguhnya haidmu bukan di tanganmu". (HR. Muslim).

MASJID DAN ADAB-ADABNYA (TAMBAHAN)

1. Dasar utama mendirikan masjid adalah takwa. (Alquran). * Barangsiapa mendirikan masjid, Allah akan mendirikan baginya bangunan seperti itu di surga. (Muslim).

2. Maksud dan tujuan masjid didirikan, adalah sebagai:

a> Tempat shalat. (Muslim),

b> Tempat dzikir. (Muslim),

c> Tempat tilawat Alquran. (Muslim),

d> Tempat majelis agama. (Bukhari, Muslim, Tirmidzi),

e> Tempat ta'lim Alquran. (Thabrani, Bazzar),

f> Tempat ta'lim masail. (Thabrani), dan

g> Pusat dakwah Islamiyah. (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).

3. Masjid hendaknya dibangun di tempat yang dekat dengan masyarakat yang mudah dikunjungi. (Ahmad, Abu Dawud).

4. Masjid hendaknya sederhana, tidak terlalu mewah seperti orang Yahudi dan Nasrani yang memperelok gereja. (Abu Dawud). * Abu Darda ra. berkata, "Jika kamu mengukir-ukir masjid, maka kehancuran akan menimpamu."

5. Berlomba-lomba memperindah masjid, mengakibatkan riya dan berbangga diri. Akhirnya jauh dari maksud sebenarnya mendirikan masjid. Sabda Nabi saw., "Akan datang kepada manusia satu masa, dimana mereka akan berbangga-bangga dalam membangun masjid, tetapi mereka tidak meramaikannya, kecuali sebagian kecil saja." (Syarhus Sunnah).

6. Jika melihat masjid hendaklah membaca basmallah dan shalawat atas Nabi saw.. (Ahmad, Ibnu Majah).

7. Masuk masjid hendaknya mendahulukan kaki kanan dengan niat I'tikaf. (Ibnu Nu'aim, Abu Dawud). Lafazh niat I'tikaf, ialah:

"Aku niat beri'tikaf di dalam masjid ini semata-mata karena Allah."

Caranya: Melepaskan sendai kaki kiri dan diinjak oleh kaki kiri. Kemudian lepaskan sendai kaki kanan dan melangkah masuk. (Imam Nawawi). 8. Masuk masjid disunnahkan membaca doa:

"Ya Allah, bukakanlah untukku pintu rahmat-Mu." (Abu Dawud, Nasa'i). Keluar masjid hendaknya mendahulukan kaki kiri, dengan membaca doa;

"Dengan nama Allah, semoga sha-lawat dan salam terlimpahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, sesungguhnya aku minta kepadaMu dari karuniaMu. Ya Allah, peliharalah aku dari godaan setan yang terkutuk

* Caranya: Melangkah keluar dengan kaki kiri dan injak sendai bagian kiri. Kemudian masukkan kaki kanan ke sendai kanan, lalu masukkan kaki kiri ke sendai kiri. (Imam Nawawi).

10. Sunnah memberi wewangian di masjid. (Nasa'i).

11. Sunnah shalat dua rakaat Tahiyyatul Masjid ketika masuk masjid sebelum duduk. (Bukhari, Muslim, Tirmidzi). * Kecuali di Masjidil Haram, lebih utama dimulai dengan thawaf untuk menghormatinya .

12. Jika tidak sempat melakukan shalat Tahiyyatul Masjid, maka bacalah; 'Subhanallah, walhamdulillah walaa ilahaillallah wallahu akbar', empat kali.

13. Di masjid hendaknya hidup empat amalan di dalamnya,yaitu:

1) Dakwah (Bukhari Muslim),

2) Ta'lim wa ta'alum. (Muslim),

3) Dzikir ibadah,(Muslim),

4) Khidmat.

14. Selama di masjid hendaknya selalu menutup aurat. (Nasa'i).

15. Sebaik-baik tempat shalat bagi laki-laki adalah di masjid dan sebaik-baik tempat shalat bagi wanita adalah di dalam rumahnya.

16. Masyarakat di sekitar masjid hendaknya menghormati tamu-tamu yang berziarah ke masjidnya, karena mereka adalah tamu Allah SWT.. (Abi Syaibah).

Hal-hal Yang Dibolehkan 17. Boleh mengeluarkan orang yang membawa bau-bauan tidak enak dari masjid (Nasa'i).

18. Boleh tidur di dalam masjid dengan niat i'tikaf. (Bukhari, Muslim).

19. Sunnah membuat kemah di dalam masjid untuk beri"ikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. (Nasa'i).

20. Boleh menjadikan tempat ibadah umat lain sebagai masjid. Dan boleh membongkar kuburan untuk dijadikan masjid. (Nasa'i). * Maksudnya kuburan dipindahkan ke tempat lain untuk dijadikan masjid.

21. Boleh tidur, makan, dan minum di masjid asalkan dengan niat i'tikaf. (Nasa'i)

Hal-hal Yang Tidak Dibolehkan

22. Tidak boleh menjadikan kuburan sebagai masjid. (Nasa'i). * Sebelum dibongkar (dipindahkan), tempat itu tidak boleh dijadikan masjid.

23. Tidak boleh meludah di dalam masjid. (Nasa'i).

24. Tidak boleh bersyair dan bernyanyi di dalam masjid. Jika mendengar orang bernyanyi di dalam masjid, dianjurkan berdoa, "Semoga Allah menghancurkan mulutnya." Tiga kali. (Ibnu Sina, Nasa'i).

25. Tidak boleh mengadakan jual beli di masjid. Jika melihat orang berjual beli di masjid, hendaknya berdoa, "Semoga Allah merugikan perdagangannya." (Tirmidzi, Nasa'i).

26. Tidak boleh mencari barang hilang di dalam masjid. Jika melihat orang mencari barang hilang di dalam masjid, disunnahkan berdoa, "Ya Allah, semoga barangnya tidak ditemukan..." (Muslim, Ibnu Majah).

27. Tidak boleh membawa senjata terhunus ke dalam masjid. (Thabrani, Nasa'i).

28. Masjid tidak boleh dijadikan jalan lintasan untuk lewat. (Bukhari, Muslim).

29. Tidak boleh menyatukan pintu masjid untuk wanita dan laki-laki. Wanita tidak boleh masuk dari pintu laki-laki dan sebaliknya. (Abu Dawud).

30. Tidak boleh bersuara keras, tertawa, bersenda gurau, berbicara sia-sia dan makruh membawa bau-bauan yang tidak enak, seperti: bau bawang, rokok, jengkol, pete, dan lain- lain, ke masjid. (Bukhari, Muslim). * Termasuk jangan buang angin di dalam masjid. (Muslim).

31. Tidak boleh memotong dan membersihkan kuku, rambut, mengibaskan kain dengan keras, menyisir rambut dan janggut, atau bersiwak di dalam masjid. Perbuatan itu akan mengotori masjid. Dan jika ada kotoran, disunnahkan mengeluarkannya dari masjid. (Abu Dawud).

Minggu, 25 Oktober 2015

DAFTAR MARKAZ DAKWAH TABLIGH SELURUH DUNIA

Abu Dhabi : Kaleem Razal, Al-Musaffah, Abu Dhabi. 971-2-721

Afghanistan : Haji Md Meer, Sarai Nelam Farrush, Shahbazar, Kabul. 155-23798

Albania : (1) Dr Abdul Latif Saleh, Tirana. +355-42-25440/25438. (2) Seshi Avni Rustemi, Tirana. +355-42-23038 (3) Dr Skender Durresi, Tirana. +355-42-32710 Arab Saudi (4) Abdul Ghaffar Noor Wali, Jeddah. 966-2-6371607 (5) Ghassan 6823041 (6) Dr Ahmad Ali, P.O. Box 22310, Riyadh 11495. 966-1-6023679

Afrika Selatan : (1) Markaz, Bait-un-Nur, 17, 11th Avenue Mayfair, Johannesburg. 011-8392633

Albania (2) Dr Abdul Latif Saleh, Tirana. +355-42-25440/25438 (3) Seshi Avni Rustemi, Tirana. +355-42-23038 (4) Dr Skender Durresi, Tirana. +355-42-32710

Aljazair : (1) Masjid An-Najah, Al-Mohammedia, Algeria. (Belqasim Merad 213-2-750)

Angola (2) Comunidade Islamica em Angola, Caika Posta 2630, Luano

Amerika Serikat : (1) Dearborn Mosque, 9945 West Vernor Highway, Dearborn, Detroit. +1-313-8429000

(2) Markaz New York, 425, Montauk Avenue, Apt. 1, Brooklyn, New York

(3) Markaz, Masjid Falah, 42-12, National St., Corona, New York. (Loqman Abdul Aleem) +1-718-4767968

(4) Abdur Raqeeb, 130, 69th St., Guttenberg, NJ 07093. +1-201-86.. , +1-718-8587168 (faks - Faqir)

(5) Markaz, 820 Java Street, Los Angeles. (dekat Arbor Vitae St.) +1-310-4199177 (Dr Abd Rauf) Farouq Toorawa, Los Angeles. +1-310-6755456

(6) Masjid Al-Noor (Markaz), 1751 Mission Street, San Francisco. +1-415-5528831.

(7) Vallejo Mosque, 727 Sonoma Boulevard, Vallejo, California. +1-707-6452024

(8) Naser Sayedi, 1777 East West Road, P.O.B. 1703, Honolulu. +1-808-735.. L/Cpl Chaudary, Hawaii. +1-808-2575721

(9) Islamic Centre, 1935, North Eo Place, Manoa, Honolulu.

Angola : (1) Comunidade Islamica em Angola, Caika Posta 2630, Luano

Argentina : (1) Ahmad Abboud, Centro Islamico, Av. San Juan 3049/53, Buenos Aires. 54-1-973577

Australia : (1) Markaz, 90 Cramer Street, Preston 3074, Melbourne

(2) Sheikh Mo'taz El-Leissy, Melbourne. 61-3-94784515

(3) Markaz, 765 Wangee Road, Lakemba, Sydney. 61-2-97593898

(4) S. Hamid Latif, Lakemba Mosque, 63/65 Wangee Road, Lakemba 2195, Sydney. 61-2-759-3899, 61-3-470-2424

(5) Markaz, 427 William Street, Perth.

(6) Abdul Wahab, Perth. 61-9-4596826

Austria : (1) A. Khaleque Qureshi, Masjid Belal, Diefenbachgasse 12/12, 1150 Wien. 43-1-9387615, 43-1-7366125

Azerbaijan : (1) S. Uzair M. Ali, Orzhenigidzebskoy, Noboy Gumarbel M3/2F.

Bahamas : (1) Jamaat ul Islam, P.O. Box 10711, Nassau.

Bahrain : (1) A Aziz Baluch, P.O. Box 335, Manama. 953-256-707

Bangladesh : (1) Maulana A Aziz, Kakrail Masjid, P.O. Ramna, Dhaka. 88-02-239-457

Barbados : (1) Maulana Yusuf Piprawala, Kensington New Road, Bridgetown. 1-809-426-8767

Belanda : (1) Moskee Arrahman (Markaz), Van Ostade str. 393-395, 1074 Amsterdam. (Tram no. 4 dari stasiun keret api) (Al-Kabiri) 31-20-764073

Belgia : (1) Masjid Noor, Rue Massaux 6, Gemeente Schaarbeek, 1030 Brussels. (Mostafa Nooni) 32-2-219-7847

Belize : (1) Masjid Van Slambrouck, Fortuin St. 6, B8400 Oostende

Bermuda : (1) Md Mosque, Basset Bldg Court, St. Ram, Hamilton

Biera : Omar Osman, P.O. Box 382, Biera. 23260

Bolivia : Biab Khalil, P.O. Box 216, La Paz. BX 5418 (teleks)

Brazil : A Aziz Alinani, Imam, Centro Islamica, Ax W-5 Norte, Brazil. 55-11-278-6789

Britain : (1) Markazi Mosque, South Street, Saville Town, Dewsbury. (Hafez M Patel) 44-924-460760, 44-924-46685? (faks)

(2) East London Markazi Masjid, 9-11 Christian St, Off Commercial Road, London E1. (Zulfiqar) 44-71-4811294

Brunai Darussalam : Hj Jamili Hj Abbas, 647 Kg Lumapas. 673-8-810480, 673-2-337488. jamil@brunet.bn- Hj Mahadi, Bandar Sri Begawan. 332148

Bulgaria : (1) Mufti Basri Osman, Plovdiv. 359-2-233-109 Cad

(2) Masjid-e-Noor, Share Namer, N O'Jamina. (Adam Yusuf Amin) Cecen

(3) Dudaeb Shakmarze, Ul. Khakalskaya 90/2/42, Grozni.

Chili (4) Taufiq Rumie, Edwardo Castillo Valesco 1160, Nunoa, Santiago. 56-2-496-081, 56-2-294-182

China : (1) Hilal D. C. Guangyun, V. C., Stand Comm, East Dist. Peoples Congress, Dagastan

(2) Habibullah, Sk Mohuddin, village Gubdan, Lewanshowski.

Denmark : (1) Shehzad Ahmad, Makki Masjid, Brikegade 4 KLD, N Kobenhavn (Copenhagen). 45-43-(35)-361-513

(2) Centre Mosque, Morbaerhaven Block 18 c/4, 2060 Albertslund. 02-454368

Dubai : (1) Shaikh Hamdan, Masjid al Kasis, Al Kasis No. 3, dekat Umm Kulsum Che

Eire : (1) Masjid, 7 Harringto Street, Dublin

(2) Dublin Islamic Centre, 163, South Circular Road, Dublin 8.

(3) Md Shigara, 21, Wolseley Street, Dublin 3. 353-1-540-027

Ethopia : (1) M. M. Kechia, Abu Bakr Masjid, Kwas Maida, Addis Ababa. 251-1-130-208, 135-823 (Ibrahim Sufra)

Feringgi : (1) Abu Bakar Sulil, Masjid Odiveas, Rua Thomas de Anunciacao 30 R/C Esq, Odiveas 2675, Lisboa

Fiji : (1) Noor Ali, Raki Raki Jama Masjid, P.O Box 15, Raki Raki, Fiji. 679-24440, 679-94002

Filiphina : (1) Masjid Abu Bakar, Marawi City, Lanao del Sur, Mindanao.

Finlandia : (1) Omar Nizamuddin, Puutarhankatu 18A, Helsinki. 358-21-513-572

(2) Masjid, Fredrinkatu 33B, 00120 Helsinki 12. 358-0-643-579, 358-0-149-6395

(3) Masjid, Abrahaminkatu

Gambia : (1) Abdul Wadood, Arabic Madrassa, Serekunda

Ghana : (1) T. Osang, P.O. Box 170A, Rock of Islam Mosque, Labadi, Accra. 233-21-663-443, 665-060

Guinea : (1) Md Boye, P.O. Box 12294, Barry, Conakary

Guinea Bissau : (1) Abayu Bayo, Jamia Kabir, Bissau.

Guyana : (1) Azim Khan, 35, Kraig Village, East Bank, Demerara. 592-(02)-62269 (Georgetown)

Hongkong : (1) Masjid Ammar, 40-01 Kwon Road, Wanch.. 5-892-0720 (Md Qadeem, Zafar 852-3-5-239-975)

Hunggaria : (1) A. Hafez, Flat 9, 84 Linen Kurt, Budapest. 36-1-833-905, 36-1-276-0482 (Babikir),

(2) Dr Izzedin, Estergomiut 56/VII/26,

(3) 1138 Budapest - Ibrahim, Fortuna (hotel murah), Szolgaltaro GMk, 1073 BP, Akacf

India : (1) Banglawali Masjid, 168 W. Nizamuddin, Basti Nizamuddin, New Delhi. 91-11-494-7137 (faks: Farooq), 617-142

Indonesia : (1) Masjid Jamek, 83 Jalan Hayam Waruk, Kebun Jeruk, Jakarta Barat. (Ahmad Zulfikar) 62-21-821-236, 639-5585, 682-378

(2) Masjid Istiqlal, Jalan Yos Sudarso, Dumai, Sumatra Barat

Iran : (1) Al Amir A Roaf, Masjid e Tauhidi, Zahedan

Iraq : (1) Sk Kazim, Montaga Buhimania Al Karich, Share Mar'uf, Baghdad

Italia : (1) El Amrani, 3231 Via Vanzetti No. 3, Cita di Sudi (Cascino Rosa), Milano. 39-10-952-20?, 39-6-802-258

(2) Masjid, Via Bertoloni 22/24, Roma,

(3) Masjid,Via Berthollet 24, Torino,

(4) Masjid, Via de Groce 3 (Tingkat 4), Trieste

Jabaltariq : Masjid Cesemate Sq., Main Street, Gibraltar. 350-73058

Jamaika : (1) Naeem A. Muta'ali, Muslim Community, 54 Wildman Street, Kingston. 1-809-9283516 (Akbar), 9286789 (Naeem),

(2) Islamic Center of Jamaica, 134 1/2 King Street, Kingston

Japan :(1) Markaz Islaho Tarbiyat (Ichnowari), 1-1-6 Bingonishi, Kasukabe-Shi, Saitama-Ken, Tokyo 334

(2) Ibrahim Ken Okubo, Room 105, Bingo Higashi 1-22-20, Kasukabe Shi, Saitama Ken, Tokyo 344. 0487-36-2767 (tel) 04-8738-0699 (faks)

(3) Syed Sohel 04-8736-2767

(4) Masjid Darus Salam, 772, Oaza Sakai, Sakai Machi, Sawa-gun, Gunma Ken. Hafiz Afzal 030-146-1419

(5) Masjid Shin Anjo (Nagoya), Bangunan Kamimoto, Tingkat Satu, 1-11-15, Imaike-cho, Anji-Shi,Aichi Ken Najimuddin 030-56-32101. Nufail 030-56-50432, 056-698-9408

(6) Masjid Takwa (Chiba), Sanbu-Machi, Sanbu-Gun, Ametsubo 65-12, Chiba Ken (dekat stesen JR Hyuga).Lokman 043-444-5464, 030-067-9223. Shamin 010-404-4748

(7) Makki Mosque (Narimasu, Tokyo), stesen Narimasu (Tobu line). Asraf 010-609-2479

(8) Markaz Hon-Atsugi (Kanagawa). 0462-27-5936

(9) Islamic Center, 1-16-11 Ohara Setagayu ku, Tokyo 156. 03-7870916, 4606169

(10 Islamic Center, C Hoko Mansion 4-33-10 Kitazawa, Setagaya ku, Tokyo 156

(11) Nerima K. K. Mati, 1-30-17 Kopsaki 205, Tokyo. 81-3-450-6820, 81-3-553-7665 (Ismail), faks 81-3-458-3967

(12) A. Aziz Mecavale, 175 Kumitashi Cho, Tokyo. (d/a Akarim Seth)

Jerman :(1) Md. Nawaz, Masjid, Muenchener str. 21, Frankfurt. (06175)1673, (0221)550..

(2) Md. Nawaz, Berliner str. 31, 6374 Steinbach. (06171) 75360

(3) Barbaros Gamii (masjid), Kyffhavser str. 26 (dekat Barbarossa Platz), 5 Koeln 1 (Cologne). (Husseinbeg Firat 467477, Zia) 0211-213870

(4) Masjid, Lindower str. 18-19, 1000 Berlin 65. (030) 4617026

(5) Masjid, Landwehr str. 25, Muenchen (Munich). (dekat stesen keretapi)

(6) Masjid, Steindamm, Hamburg. (dekat stesen keretapi)

(8) Masjid, Haupsletter str. 715, Stuttgart. 0711-6406775 Jibouti

(9) Salem Ahmad, Deeday Masjid, P.O. Box 730, Djibouti. 253-762-189, 5818 FIANEA (teleks) Jordan

(10) Md Mustafa Al Wafai, Masjid Madeenat al Hujjaj, Mukhayam Het.. 962-6-774-257 Kamerun

(11) Osmany c/o Alhaj Md, P.O. Box 19, Marwah.237-291-5 Kanada

(12) Medina Masjid, 1015 Danforth Ave., Toronto. (Ismail Patel / Anjum Mohammad)1-416-465-7833 Kazakhstan

(13) Baba Khanov, Muslim Religious Board of Central Asia, Alma Ata

Kenya : (1) A. Shakoor, Londi Mosque, sebelah balai polis Kamakunsi, Nairobi. 254-2-764-224, 254-2-340-965

Kibris : (1) Ahmet Cetkin, Harika Camii, Palamud Sok No. 11, Asa Marao.

Korea Selatan : (1) Imam Qamaruddin, Masjid Annur, GPO Box 10896, Seoul. 82-2-556-

Kosta Rika : (1) Mostafa Md Imam, Centro Islamico, Dasamprados Casa 7-16, San Jose. 506-272-878

Kuwait : (1) A Rashid Haroon, Subhan Markaz, Al Mantiga Sinaere, Kuwait.

Laos : (1) Maulana Qamaruddin Noori, Masjid India, P.O Box 617, Vientianne. 3776

Liberia : (1) S M Azmat Subzwari, Randall Street Mosque, Monrovia. 231-225-0..

Lubhan : (1) A Hasib Sar Hal, Imam Ali ut Tariq Jadidah, dekat Madrasah Farooq, Beirut.

Libya : (1) Mustafa Kuraitty, Jame al Badri, Bab bib Ghasher, Tripoli. 218-61-72138

Luxemburg : (1) Islamic Centre, Route Darlon 2, Mamar. (S. B. Khan Afridi) 352-311-695..

Madagaskar : (1) Yakub Patel, P.O.Box 101, Tamatave. 261-5-33202

Maghribi : (1) Alhaj Ali, Masjid en Noor, Hayya Araha 61, Darul Baida, Casablanca. 212-366-483..

Malaysia : (1) Masjid Jamek Sri Petaling, Bandar Baru Sri Petaling, Kuala Lumpur. 60-3-9580515. 60-3-7595063 (Madrasah Miftahul Ulum). 60-3-7586134 (faks: Hj Khalid),

(2) Abdul Wahid, Kota Kinabalu. 088-232994 (r), 088-225081 (o). Maldiva : (1) Ibrahim Hassan, G. Aabin, Male Island

Mali : (1) Ismail, Markaz Haidara, P.O. Box 1551, Bamako. 223-22-22

Malta : (1) Md El Sadi, Islamic Centre, Corradino Road, P.O. Box 11, Paola, Malta. 356-772-163

Mauritania : (1) Daud Ahmad, Masjid Shurfa, P.O. Box 14, Nouakchott.

Mauritius : (1) Masjid Nur, Gora Issac St., Port Louis. 230-2424904

(2) Mir AM Soorma, Shaukat Islam Mosque, P.O.Box 328, Port Louis. 230-26

Meksiko : (1) Mir Y Ali, Norte 40A, No. 3612A, Col 7 de Noviembre, Mexico DF.. 537-1138

Mesir : (1) Masjid Anas bin Malik, Madinatul Muhaddithin, Share Iraqu Giza, Cairo. 20-2-702-804, 20-2-348-6185

Mozambik : (1) Md Rafiq Ahmad, Av Dazambia 305, I C Flat 4, Maputo. 258-2378..

Myanmar : (1) B. A. Ground Mosque, dekat stesen keretapi Rangoon. 95-1-74436, 3100 (Bhay)

New Zealand : (1) Abdul Samad Bhikoo, Auckland Mosque, 17 Vermont Street, Ponsonby, Auckland. 64-9-3764437

(2) Masjid AnNur, Christchurch. 64-3-3483930 (3) Ishan Othman, Dunedin. 64-3-4767121

Niger : (1) Yahya Sa'ati, Sooq al Kabir, dekat Mohatta Sayarat, Niamey.

Nigeria : (1) Hamza Oshodi, Central Mosque, 37 Church Road, Saban Gari, Kano. 47-2-9883

Norwegia :(1) K. M. Riaz, Bilal Masjid, Tordenskjolds Gt. 86, 3044 Drammen. 47-2-9883-..

(2) Islamic Centre, Nosdahlbruns Gt. 22, Oslo 1.

Oman : (1) Masud Harthi, Jame Khalid ibni Walid, Assib, Muscat. 92-21-415

Pakistan : (1) AlHaj A. Wahab, Madrassa Arabia, Raiwind, Lahore. 92-21-415.., 92-21-216..(faks)

(2) Makki Masjid, Garden Road, Karachi

Panama : (1) A F Bhikoo, Jama Masjid, 3rd Street & Mexico Avenue, Panama City. 517-256-44

Pantai Gading : (1) Md Amin (Jallo), Masjid Ahlesunnah, P.O. Box 110, Danane. -(225)-635-320 (Boike town)

Perancis : (1) Sh. Yunus Tlili, Masjid Rahman, Ave. Paul Vaillent Couturier 52, 93200 St Denis. 33-1-48.23.78.89, 48.26.78.78,

(2) Markaz Marseille, Rue Malaval 24, 13002 Marseille. 91908047

Peru : (1) Naguib Atala, Casilla 3134, Lima. 51-14-294-620

Polandia : (1) Yakub, ul. Piastowska 77, Bialistok

(2) Masjid, ul. Abrama 17A, Gdansk

(3) Boguslaw Zagorski, ul. Rozlogi 6 Apt. 51, Warszawa (Warsaw)

Puorto Riko : (1) Arab Cultural Club, Km 5, KMO 65th Inf Ave, Rio Piepras, PR0092.

Qatar : (1) Abdullah Ahmad, Masjid Mantaya Sanaiya, P.O.Box 40621, Doha

Reunion : (1) Yusuf Lockati, Masjid Nurul Islam, 97400 St Denis. 262-200

Rumania : (1) Masjid, Ovidiu Square, Constanta

Rusia : (1) Masjid, Prospect Mira (dekat Olympic Station), Moscow. 281-4904 (2) Sayyid Akhtar, Moscow. sar_bob@hotmail.com

Rwanda : (1) A Majid Suleman, Medina Masjid, Kegali. 250-7536

Senegal : (1) Sk Ahmad, Masjid Al Noor, P.O. Box 1955, Colobane, Dakar. 221-223-262

Sierra Leon : (1) Hassan Taravaly, 4 Rush Street, Circular Road, Freetown.

Singapura : (1) Masjid Angulia, Serangoon Road. 02-2971624 (2) Hj Jufri, Block 210 #07-91, Tapines Street 23. 02-7832358 Hj Hassan 02-4442312. Najmuddin 02-2914742 Abdul Karim 02-4439294

Somalia : (1) S Sheraff, Masjid e Dawat, Magaiscia. 252-1-81963 Spanyol : (1) Musa Taha, Mezquita Ataqua, Calle Correo Viejo - 4, Albaicine, Granada. 34-58-255-611 Sri Langka : (1) Tablighi Markaz, 150 Lukmanjee Sq, Grandpass Rd, Colombo. (Md Lebbe Master) 94-1-25910 Sudan : (1) Dr D H Khalili, Masjid Hamddab, Ash Shaharah, Khartoum. 249-11-222428 Suriname : (1) Mufti B Piprawala, Masjid Taedul Islam, Mutton Shop 10B, Paramaribo. 597-81394 Swisland : (1) Md Hassan, P.O. Box 201, Maikerns. 83327 Swedia : (1) Markaz, Tarsgatan 91, Stockholm. 46-8-334-490 (A Raof), 46-8-750-8511 (S Zaidi), (2) Dr M Piar Ali, Tarsgatan 45B, Stockholm, (3) Tonsbergsgatan 4, 3TR, 16434 Kista. 46-8-719-3215 (P Ali), (4) Masjid, Gamlagatan, Uppsala. 46-18-21998281 Siria : (1) A M M Hosni, Razaqul-Jin-Sary, Zaid b Sabit, Merchant Modaiya, Damascus. Syarjah : (1) Ali Bhai Patel, Al Futiaim Motors, P.O. Box 5819. 971-6-548-629 Tadjikistan : (1) A Rahim Mostafa, Masjid Shah Mansoor, ul. Wasfe, Dushanbe. Taiwan : (1) Chinese Muslim Association, 62 H'sin Shen South Rd, Sec 2, Taipeh. 886-2-522-4473 (2) Nurrdin Hsueh Wen Ching, P.O. Box 1430, Kaohsiung. 886-7-7498749, 886-7-5215771 Tanzania : (1) Sayed Mohsin, Medina Masjid, P.O. Box 5050, Dar es Salam. 255-61-26455 Thailand : (1) Hanif A. Shakur, Masjid Aslam, Bangkaoli, Bangkok. 662-235-3956.. (2) Markaz, Minburi. (30 km dari pusat Bangkok) (3) Markaz, Yala. Togo : (1) Imam Ratib, Sk Al Hassan, Grand Mosque, Zongo, Lome. Trinidad : (1) Raziff Ghany, Monroe Road Masjid, Monroe Road, Cunupia. 809-650-1985 Tunisia : (1) Mestaoui Habib, 28 Rue Ibn Khaldoun, Ben Arous, Tunis. 216-1-380-843 Turki : (1) Umar Vanlioglu, Mescidi Salam, Sultan Ciftligi, Habibler Koyu, Istanbul. 90-1-3854053, 90-1-5951773, 90-1-5054619 (faks: C. Korkut) Turkmenistan : (1) Uraz Murod, Uraz Md, Haji Noor, Masjid, Ashkabad. Uganda : (1) Omar Mazinga, Masjid Nur, William St., P.O. Box 2046, Kampala. 256-41-246-63.. Uzbekistan : (1) Murad, Madrassa Mir e Arab, Bukhara. 42170 (2) Imam Mustafa Khul, Samarkand, 353268 (3) Ziauddin, Idara Diniyat, Tashkent. 351307 Venezuela : (1) Farooq A Rahman, Islamic Center, Calle-9, Urb La Paz, El Paraiso, Caracaz. 58-2-498322? Vietnam : (1) M. Zakaria, Mutawalli Mosque, 66 Tnilap Thanh, Saigon. (2) Masjid Annur, 12 Hang Luoc street, Hang Ma ward, Hoan Kian precinct, Hanoi. (3) Ustaz Muhsin, Madrasah Arabiah, 25A Lang Ha street, Hanoi. Yaman : (1) Hamood Faki, Masjid As-Sawad, Al Habbah Annagal St, Al Harabi, Sana'a. 967-2-227-246 Yugoslavia : (1) Jusufspabic Md., Jevremova 11, 11000 Belgrade. 38-11-642-043, 622-654 Yunani : (1) Greece Markazi Masjid Rassos, 9 Galaxia Strape (dekat Kosmos), 117/45 Athens. (2) Munir Mahmud, G. Papandreau 87, Goudi, Athens. 30-1-775-8155, 30-531-24863 (Hussein Mostafa) Zaire : (1) Ahmad Nomani, P.O. Box 510191, Chipata. 260-62-21161 (2) Ahmad Karodia, Md Ravat, P.O. Box 30324, Lusaka. 260-1-212-023 Zimbabwe : (1) Y. Hussain, Ridgeview Masjid, Boeing Road, Ridgeview. 263-4-292.

MAKSUD HIDUP UMMAT AKHIR ZAMAN

Sebuah benda jika tidak digunakan sesuai dengan maksud yang menciptakannya, maka benda ini tidak berguna dan lama-lama akan rusak. Begitu juga manusia, tidak ada gunanya dan akan rusak jika tidak sesuai dengan maksud penciptaannya. Yang mengetahui maksud hidup manusia, bukanlah isterinya, anaknya, ayahnya, pemerintahnya. Mengapa ? karena mereka tidak mempunyai andil dalam penciptaan manusia.

Maksud hidup manusia adalah :

1. Manusia diciptakan untuk ibadah

"Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) beribadah." (QS. Adz Dzariyat : 56 )

2. Manusia untuk menjadi khalifah

"Sesungguhnya Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)" (QS. Al Baqarah : 30 )

3. Manusia untuk ber'amar ma'ruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW

"Kalian adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber'amar ma'ruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran : 1 10)

Jika manusia berhasil mewujudkan maksud hidupnya, maka akan dijadikan raja-raja di Jannah/Surga. "Jika kamu melihat Jannah seolah-olah adalah kenikmatan dan kerajaan yang besar" (QS. Al Insan: 20)

Keperluan hidup manusia adalah :

1 . Makan Minum

2. Rumah

3. Kendaraan

4. Pakaian

5. Pernikahan

Para sahabat Nabi keperluannya rendah tetapi maksud hidup tinggi. Sementara kita memiliki keperluan tinggi tetapi maksud hidupnya rendah. Keseharian kita hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keperluan, tetapi para sahabat berpikir untuk selalu mengorbankan keperluan untuk mendapatkan maksud hidup.

Perbedaan orang beriman dengan orang kafir dalam menggunakan keperluan dan maksud hidup adalah :

1. MAKAN MINUM

Orang kafir :

Makan dan minum untuk kesehatan dan kekuatan sebagaimana kaum ' Ad sehingga mereka berkata: "Siapakah yang lebih kuat daripada Kami ?"(QS. Fushsihlat: 15)

Orang beriman :

Makan Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah lainnya. Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah SAW maka akan diberi pahala oleh Allah SWT.

Makan Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. Nabi SAW bersabda, "jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka akan dihitung sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka dihitung sedekah"

Makan Minum untuk dakwah agar bisa menjadi asbab hidayah bagi manusia.

Suatu jamaah diantar ke suatu rumah di Pakistan maka dihidangkan kepadanya air yang rasanya asin. Karena jamaah berniat dakwah maka Amir (sebutan untuk pemimpin jamaah) mengatakan, "Habiskan air asin tadi". Setelah jamaah pulang isteri pemilik ramah terlihat pucat, suaminya bertanya, "ada apa?"

Isterinya berkata,"Aku salah memasukkan gula ternyata aku memasukkan garam ke air minum mereka, bagaimana keadaan mereka?"

Suaminya berkata. "Tidak masalah, mereka biasa saja bahkan tampak senang."

Isterinya berkata,"kalau begitu bapak harus ikut mereka karena mereka bukan orang biasa tetapi seperti malaikat yang berjalan-jalan di bumi."

2. PAKAIAN

Orang kafir :

tujuan menggunakan pakaiannya seperti burung merak yaitu untuk menarik lawan jenis dan untuk dipuji-puji.

Orang beriman :

Untuk Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah.

Untuk Khalifah yaitu untuk melayani umat sebagaimana kisah Hasan r. a cucu Nabi SAW. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi datang kepadanya dan berkata,

"Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?" Hasan r.a. menjawab, "Ya, Kenapa ?" Kata si Yahudi, "mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?".

Si Yahudi melanjutkan, "kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu seperti di Surga?"

Hasan r.a. berkata,"Wahai Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu dapatkan di neraka, niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini karena tak merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang miskin tahu kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta sedekah kepadaku."

Untuk Dakwah, dengan pakaian yang digunakan orang akan mendapat hidayah dan ingat kepada Allah. Itulah sebabnya orang beriman mencontoh pakaian Rasulullah SAW dan para sahabat.

3. RUMAH

Orang kafir :

Rumah untuk kesombongan dan fungsinya hanya untuk restoran (untuk tempat makan keluarga),hotel (tempat tidur/istirahat),WC (tempat buang air), gallery (tempat menyimpan barang-barang mewah),bioskop mini (tempat nonton TV keluarga),gedung pertemuan keluarga.

Orang beriman:

Untuk ibadah, Nabi SAW bersabda,"Shalatlah kamu (shalat sunnah) di sudut-sudut rumah kamu niscaya ramah kamu akan dipandang oleh penduduk langit bercahaya sebagimana kamu memandang bintang-bintang di langit."

Untuk Khalifah, yaitu melayani ummat sebagaimana hadits yang menunjukkan bahwa hak tamu untuk dilayani adalah tiga hari, setelah hari ketiga maka dihitung sedekah.

Untuk Dakwah, yaitu bagaimana orang masuk ke rumah kita mendapat hidayah sebagaimana rumahnya Fatimah binti Khaththab. Umar bin Khaththab masuk ke rumahnya langsung mendapat hidayah, mengapa ? karena di dalam rumah hidup amalan masjid yaitu dakwah, ta 'lim, ibadah dan khidmat.

4. KENDARAAN

Orang kafir :

Menggunakan kendaraan hanya untuk menyelesaikan urusan dunia saja, juga sebagai kesombongan dan status sosial.

Orang beriman :

Untuk Ibadah, seperti dipakai untuk pergi ke Masjid, silahturahmi dan lain-lain. Untuk Khalifah, yaitu untuk melayani saudara muslimnya, dipinjamkan untuk hajat muslimin

Untuk Dakwah, yaitu untuk berjuang di Jalan Allah. Nabi SAW bersabda, "seseorang yang memelihara kuda untuk digunakan jihad maka semua makanan, kotoran dan kencingnya dihitung sebagai kebaikan oleh Allah SWT"

Nabi SAW juga bersabda,"ada tiga hasil orang memiliki kendaraan, yaitu :

(1) orang yang mendapatkan Surga dari kendaraannya karena digunakan di jalan Allah SWT.

(2) mendapat neraka karena dipakai untuk bermaksiat kepada Allah. (3) tidak memperoleh apa-apa di Akhirat karena hanya digunakan untuk keperluan dunia semata."

5. PERNIKAHAN

Orang kafir :

Pernikahan mereka hanya untuk menyempurnakan nafsu saja dan mendapatkan keturunan. Orang beriman :

Untuk Ibadah, sesuai sabda Nabi SAW, "orang yang sudah menikah shalat 2 rakaatnya lebih baik dari pada 70 rakaat orang yang belum menikah."

Untuk Khalifah, yaitu dengan memiliki isteri kita bisa berkhidmat kepada tetangga sebagaimana hadis,"jika kamu masak, perbanyaklah kuahnya dan kirimkan kepada tetangga kamu."

Untuk Dakwah, yaitu wanita/isteri dapat berdakwah sampai ke dapur-dapur tetangga kita,sedangkan laki-laki hanya sampai depan pintu saja. Kewajiban dakwah termasuk untuk wanita. Do'a-do'a wanita dalam dakwah sangatlah hebat melebihi do' a 70 wali Allah.

ADAB MAKAN

1. Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Allah Subhanahu wata'ala berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu”. (Al-Baqarah: 172). Yang baik disini artinya adalah yang halal.

2. Hendaklah makan dan minum yang kamu lakukan diniatkan agar bisa dapat beribadah kepada Allah, agar kamu mendapat pahala dari makan dan minummu itu.

3. Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu.

4. Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya. Abu Hurairah Radhiallaahu anhu di dalam haditsnya menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu ia makan dan jika tidak, maka ia tinggalkan”. (Muttafaq’alaih).

5. Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda; “Aku tidak makan sedangkan aku menyandar”. (HR. al-Bukhari). Dan di dalam haditsnya, Ibnu Umar Radhiallaahu anhu menuturkan: “Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah melarang dua tempat makan, yaitu duduk di meja tempat minum khamar dan makan sambil menyungkur”. (HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Al-Albani).

6. Tidak makan dan minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak. Di dalam hadits Hudzaifah dinyatakan di antaranya bahwa Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “... dan janganlah kamu minum dengan menggunakan bejana terbuat dari emas dan perak, dan jangan pula kamu makan dengan piring yang terbuat darinya, karena keduanya untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kita di akhirat kelak”. (Muttafaq’alaih).

7. Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila seorang diantara kamu makan, hendaklah menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala dan jika lupa menyebut nama Allah Subhanahu wa Ta'ala pada awalnya maka hendaknya mengatakan : Bismillahi awwalihi wa akhirihi”. (HR. Abu Daud dan dishahihkan oleh Al-Albani). Adapun meng-akhirinya dengan Hamdalah, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah sangat meridhai seorang hamba yang apabila telah makan suatu makanan ia memuji-Nya dan apabila minum minuman ia pun memuji-Nya”. (HR. Muslim).

8. Hendaknya makan dengan tangan kanan dan dimulai dari yang ada di depanmu. Rasulllah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda Kepada Umar bin Salamah: “Wahai anak, sebutlah nama Allah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang di depanmu. (Muttafaq’alaih).

9. Disunnatkan makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu sesudahnya. Diriwayatkan dari Ka`ab bin Malik dari ayahnya, ia menuturkan: “Adalah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam makan dengan tiga jari dan ia menjilatinya sebelum mengelapnya”. (HR. Muslim).

10. Disunnatkan mengambil makanan yang terjatuh dan membuang bagian yang kotor darinya lalu memakannya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila suapan makan seorang kamu jatuh hendaklah ia mengambilnya dan membuang bagian yang kotor, lalu makanlah ia dan jangan membiarkannya untuk syetan”. (HR. Muslim).

11. Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Hadits Ibnu Abbas menuturkan “Bahwasanya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang bernafas pada bejana minuman atau meniupnya”. (HR. At-Turmudzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).

12. Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum. Karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Tiada tempat yang yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seseorang daripada perutnya, cukuplah bagi seseorang beberapa suap saja untuk menegakkan tulang punggungnya; jikapun terpaksa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minu-mannya dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).

13. Hendaknya pemilik makanan (tuan rumah) tidak melihat ke muka orang-orang yang sedang makan, namun seharusnya ia menundukkan pandangan matanya, karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan mereka dan membuat mereka menjadi malu.

14. Hendaknya kamu tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang lebih berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal tersebut bertentangan dengan etika.

15. Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang orang lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di saat makan, atau berbicara dengan nada-nada yang mengandung makna kotor dan menjijik-kan.

16. Jangan minum langsung dari bibir bejana, berdasarkan hadits Ibnu Abbas beliau berkata, “Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum dari bibir bejana wadah air.” (HR. Al Bukhari)

17. Disunnatkan minum sambil duduk, kecuali jika udzur, karena di dalam hadits Anas disebutkan “Bahwa sesungguhnya Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam melarang minum sambil berdiri”. (HR. Muslim).


ADAB BERTAMU

-Untuk orang yang mengundang:

1. Hendaknya mengundang orang-orang yang bertaqwa, bukan orang yang fasiq. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Janganlah kamu bersahabat kecuali dengan seorang mu`min, dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang bertaqwa”. (HR. Ahmad dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

2. Jangan hanya mengundang orang-orang kaya untuk jamuan dengan mengabaikan orang-orang fakir. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersbda: “Seburuk-buruk makanan adalah makanan pengantinan (walimah), karena yang diundang hanya orang-orang kaya tanpa orang-orang faqir.” (Muttafaq’ alaih).

3. Undangan jamuan hendaknya tidak diniatkan berbangga-bangga dan berfoya- foya, akan tetapi niat untuk mengikuti sunnah Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam dan membahagiakan teman-teman sahabat.

4. Tidak memaksa-maksakan diri untuk mengundang tamu. Di dalam hadits Anas Radhiallaahu anhu ia menuturkan: “Pada suatu ketika kami ada di sisi Umar, maka ia berkata: “Kami dilarang memaksa diri” (membuat diri sendiri repot).” (HR. Al-Bukhari)

5. Jangan anda membebani tamu untuk membantumu, karena hal ini bertentangan dengan kewibawaan.

6. Jangan kamu menampakkan kejemuan terhadap tamumu, tetapi tampakkanlah kegembiraan dengan kahadirannya, bermuka manis dan berbicara ramah.

7. Hendaklah segera menghidangkan makanan untuk tamu, karena yang demikian itu berarti menghormatinya.

8. Jangan tergesa-gesa untuk mengangkat makanan (hida-ngan) sebelum tamu selesai menikmati jamuan.

9. Disunnatkan mengantar tamu hingga di luar pintu rumah. Ini menunjukkan penerimaan tamu yang baik dan penuh perhatian.

-Bagi tamu :

1. Hendaknya memenuhi undangan dan tidak terlambat darinya kecuali ada udzur, karena hadits Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam mengatakan: “Barangsiapa yang diundang kepada walimah atau yang serupa, hendaklah ia memenuhinya”. (HR. Muslim).

2. Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk) terhadap perasaannya.

3. Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi hadirlah pada waktunya, karena hadits yang bersumber dari Jabir Shallallaahu alaihi wa Sallam menyebutkan bahwasanya Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda:”Barangsiapa yang diundang untuk jamuan sedangkan ia berpuasa, maka hendaklah ia menghadirinya. Jika ia suka makanlah dan jika tidak, tidaklah mengapa. (HR. Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Al-Albani).

4. Jangan terlalu lama menunggu di saat bertamu karena ini memberatkan yang punya rumah juga jangan tergesa-gesa datang karena membuat yang punya rumah kaget sebelum semuanya siap.

5. Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu.

6. Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.

7. Hendaknya mendo`akan untuk orang yang mengundangnya seusai menyantap hidangannya. Dan di antara do`a yang ma’tsur adalah : “Orang yang berpuasa telah berbuka puasa padamu. dan orang-orang yang baik telah memakan makananmu dan para malaikan telah bershalawat untukmu”. (HR. Abu Daud, dishahihkan Al-Albani). dan juga doa, “Ya Allah, ampunilah mereka, belas kasihilah mereka, berkahilah bagi mereka apa yang telah Engkau karunia-kan kepada mereka. Ya Allah, berilah makan orang yang telah memberi kami makan, dan berilah minum orang yang memberi kami minum”.


MAKSUD DAN TUJUAN KELUAR DI JALAN ALLAH

Maksud kita keluar di jalan allah swt adalah untuk memperbaiki diri, memperbaiki iman yaqin (tauhid, akidah), dan meningkatkan semangat beramal wajib maupun sunah.

Meskipun secara dhohir, usaha dakwah adalah mengajak orang lain, mendekati dan mengambil hati mereka untuk taat kepada Allah swt, untuk mau menghadiri masjid ketika waktu sholat hendak ditunaikan. Namun buah dari itu emua adalah perbaikan diri diri kita selaku subjek dari dakwah. Jadi niyatkan dalam hati dalam berdakwah adalah untuk memperbaiaki diri, bukan untuk memperbaiki orang lain.

Adapun orang laian, kita serahkan kepada Allah swt, setelah kita berusaha menyampaiakan kebenaran dengan cara hikmah dan kasih sayang, jangan menyinggung hatinya, buat dia senang ke masjid, buat dia bangga dengan Islam dan sunnah Nabi saw, tidak lupa pada malam hari kita doakan mereka dalam tahajud, kita belajar bermunajat kepada Allah swt untu memohon hidayah, karena Allah lah pemilik hidayah. Kita mohon pada Nya di sepertiga malam terakhir agar menerima taubat kita, agar memperbaiki diri kita, agar memperbaiki keluarga kita, kampung tempat kita dan kampung yang sedang kita datangi. Usahakan doa sampai menangis.

Jika kita belajar seperti itu maka mudah mudahan kita termasuk dalam tujuh golongan yang dikabarkan oleh Rosulullah saw.Yaitu golongan yang mendapat naungan Allah swt pada hari kiamat,dimana tiada naungan selain naungan Allah swt.

Diantara golongan itu antara laian:

- Pemimpin yang adil

- Pemuda yang suka beribadah

- Orang yang memakmurkan masjid

- Orang yang mencintai sesuatu hanya karena Allah SWT

- Orang yang takut kepada Allah ketika dijak untuk berbuat maksiat

- Orang yang sedekah dengan jalan sembunyi-sembunyi

- Orang yang mengingat Allah sampai meneteskan air mata

Inti Maksud dan Tujuan Keluar di Jalan Allah swt.ada 4 Poin:

1. Niat islah diri.

2. Mencari ridho Allah swt.

3. Belajar usaha Rasulullah saw.

4. Belajar dakwah ke seluruh alam.

Niat Islah Diri ada 4:

1. Yakin yang benar kepada Allah swt.

2. Istiqamah dalam amalan.

3. Membentuk sifat-sifat yang mulia.

4. Meninggalkan sifat-sifat yang tercela.

Mencari Ridho Allah ada 4:

1. Ikhlas, Istiqamah.

2. Tidak bangga bila dipuji, tidak marah bila dicaci.

3. Tambah ilmu dan amal semakin takut kepada Allah swt.

4. Siap melaksanakan perintah dan meninggalkan larangan Allah swt.

Belajar Usaha Rasulullah saw. ada 4:

1. Dakwah Ilallah.

2. Ta’lim wat Ta’alum.

3. Dzikir wal Ibadah.

4. Khidmat.

Belajar Dakwah ke Seluruh Alam ada 4:

1. Bagaimana keadaan agama di seluruh alam.

2. Bagaimana keadaan amal agama di seluruh alam.

3. Bagaimana keadaan dakwah di seluruh alam.

4. Bagaimana dakwah tersebar ke seluruh alam.