MUKADIMAH

Dulu...mungkin seperti anda,saya antipati dengan Jemaah ini.....
tp ketika pertama kali iseng ke Markas,sungguh saya sangat terkesan....
berbagai macam tipe manusia dari berbabagi tingkatan ilmu,tingkatan kedudukan,
mantan penjahat,mantan narkoba,musisi,pejabat dan para Ustadz dari berbagai pesantren terkenal semua berbaur,
semua sama....seperti halnya org yang sedang ibadah haji....berbaur sama-sama mencari ridho Allah Swt....

Pertama kali keluar 3 hari....saya semakin terkesan dengan jemaah ini.....
mereka menekankan akan pemahaman pentingnya dakwah....mereka jg mempunyai 28 Ushul Dakwah...
yang diantaranya menekankan kita untuk tidak membicarakan politik,tidak membahas masalah khilafiyah (bedah paham di Islam)
kita harus hormat dan menghargai Ahli Da'wah (mubaligh),Ahli Ilmu (Kyai, Ustadz, Santri, dsb),
Ahli Dzikir (thariqot),ahli pengarang kitab (penulis buku, majalah, artikel, dsb)....dll....

Jemaah ini juga mengajarkan cara bagaimana kita bisa belajar dan mengamalkan Alqur'an dan hadits Rosululloh Saw
melalui 6 sifat sahabat...6sifat sahabat RA tersebut bukan merupakan wujud agama yang sempurna,
karena agama yang sempurna terkandung dalam al qur’an dan al hadits,tetapi apabila enam sifat para sahabat tersebut
ada dalam diri kita maka Allah SWT akan memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkan agama secara sempurna.

Setelah keluar 3 hari juga saya jd tahu bahwa jemaah ini tidak punya nama,hanya semata usaha untuk mengamalkan agama secara sempurna.
tetapi masyarakat menamakan jemaah ini dengan nama Jamaah tabligh....masanya di sebut Karkun...
dan saya mulai mengerti kenapa kita harus ada niat untuk ke India,pakistan dan Bangladesh (IPB)...
bukan seperti isu yang di hembuskan oleh org lain,jemaah ini menekankan ke IPB bukan mengalihkan kiblat dari mekah ke IPB, atau
bukan memindahkan hajinya ke IPB,tp di IPB kita bisa belajar akan dakwah dan hidup 24 jam penuh dengan amalan mesjid : dakwah, ta’lim wa ta'lum, dzikir ibadah & khidmat.melihat kesabaran mereka,cara mereka memuliakan tamu padahal mereka tergolong penduduk yang miskin.....dll

Untuk lebih jelasnya silahkan baca kliping saya di bawah ini,yang saya rangkum,ringkas atau Copy paste dari blognya teman2 yang lainnnya....
Jazakallohu Khoiron...
subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik



Kamis, 21 Juli 2011

MUDZAKARAH NAFI ISBAT

Saudaraku, Makhluk tak bisa memberi manfaat & madarat;
Alloh yang bisa memberi manfaat & madarat.
Makhluk butuh pada Alloh jika ingin memberi manfaat & madarat;
Alloh tidak butuh pada makhluk jika ingin memberi manfaat&madarat.
Jika Alloh kehendaki, dengan makhluk bisa datang manfaat & madarat;
jika Alloh kehendaki tanpa makhluk pun bisa datang manfaat&madarat.
Laa ilaaha illallah

Misal:

Sesungguhnya :
1. Mahluk tidak dapat memberi manfaat dan mudhorrot, yang dapat memberi manfaat dan mudhorrot hanya Allah.
2. Mahluk dapat memberi manfaat dan mudhorrot berhajat kepada Allah.
3. Allah dapat memberi manfaat dan mudhorrot tidak berhajat pada mahluk.
4. Kalau Allah berkehendak mahluk dapat memberi manfaat dan mudhorrot dan kalau Allah berkehendak tanpa mahluk Allah dapat memberi manfaat dan mudhorrot.
Laa ilaaha illallah
Sesungguhnya :
1. Obat tidak dapat menyembuhkan yang dapat menyembuhkan hanya Allah.
2. Obat menyembuhkan butuh bantuan Allah.
3. Allah dapat menyembuhkan tidak butuh pada mahluk.
4. Kalau Allah berkehendak dengan obat penyakit dapat disembuhlkan dan jika Allah berkehendak tanpa obat penyakit dapat disembuhkan.
Laa ilaaha illallah
Sesungguhnya :
1. Api tidak dapat membakar, yang dapat membakar hanya Allah.
2. Api dapat membakar berhajat kepada Allah
3. Allah membakar tidak berhajat pada api
4. Kalau Allah berkehendak dengan api dapat membakar dan jika Allah berkehendak tanpa api dapat membakar.
Laa ilaaha illallah
Sesungguhnya :
1. Senjata tidak dapat melukai, yang dapat melukai hanya Allah.
2. Senjata dapat melukai berhajat kepada Allah
3. Allah dapat melukai tidak berhajat kepada senjata
4. Kalau Allah berkehendak tanpa senjata dapat melukai dan kalau Allah berkehendak tanpa senjata dapat melukai.
Laa ilaaha illallah
Sesungguhnya :
1. Pekerjaan tidak dapat mendatangkan rizki, yang mendatangkan rizki hanya Allah.
2. Pekerjaan bisa mendatangkan rizki berhajat kepada Allah
3. Allah mendatangkan rizki tidak berhajat kepada pekerjaan.
4. Jika Allah berkehendak dengan pekerjaan rizki dapat datang dan jika Allah berkehendak tanpa pekerjaan rezeki dapat datang.
Laa ilaaha illallah

sumber :http://mudhakarah.blogspot.com/2009/11/nafi-isbat-i.html